Artikel Terbaru Selamat Datang di Blog Dunia Agatossi

Tak Ada yang Sempurna

Selasa, 04 Juni 2013

tidak ada yang sempurna
Dia tidak sempurna. Kamu juga. Kalian berdua tidak akan pernah sempurna. Tapi jika dia bisa membuatmu tertawa setidaknya sekali, yang membuatmu memikirkannya dua kali, dan jika ia mengaku sebagai manusia biasa dan banyak kekurangan serta kesalahan, maka tetaplah bersamanya, bantu dia semampumu sebisamu. 

Dia mungkin tidak pernah memberimu puisi terindah, dia mungkin tidak pernah memikirkanmu setiap saat, tetapi dia akan memberimu bagian terindah dari hidupnya yang dia yakin bisa membahagiakanmu. 

Jangan menyakitinya, jangan berusaha mengubahnya, dan jangan berharap lebih dari apa yang dia bisa berikan. Tersenyumlah ketika dia membuatmu bahagia, marahlah ketika dia membuatmu jengkel, dan merasa kehilanganlah ketika dia tidak ada untukmu. 

Cinta terkadang menjadi sulit ketika cinta harus tetap diperjuangkan. Karena tak ada manusia yang sempurna, tapi selalu ada satu orang yang sempurna untukmu.

Cinta yang Layu Seusai Hujan

Jumat, 31 Mei 2013

cinta
Layu langkah kakimu di ujung senja yang temaram
Ada lara yang engkau simpan dalam sembunyi sunyi
Hatimu masih menyimpan rindu
Tapi sudah terlalu lama
Dan rindu itu sudah berulang kali menderas bersama butir-butir basah yang turun dari langit
Cekung matamu yang menangis
Seperti isyarat cinta yang sudah padam

Langkahmu gemetar melemah di tepi senja yang Maghrib
Jelas terpampang gambaran punggungmu yang sedang rapuh
Seperti sebuah pesan perpisahan di langkah kakimu yang pergi menjauh
Seusai hujan tadi

Rindumu menggenang keruh
Masih engkau sempatkan memanggil namanya
Tapi getar rasamu sudah binasa

Seusai hujan
Hanya engkau dan hati yang patah

Aku Tak Suka Lagi Merindukanmu

Sabtu, 25 Mei 2013

merindukanmu
Sejujurnya...aku tak begitu suka pada kata rindu...

Karena bagiku...

Kata rindu tak pernah sepadan dengan beban hasratku yang begitu dahsyat membuncah dari dalam rasaku hingga menggila kacaukan logikaku...

Lalu begitu mudahnya aku sampaikan padamu kalau aku merindukanmu...

Rasanya terlalu sederhana untuk sebuah ekpresi yang begitu rumit...

Karena itu beri aku sebuah makna terindah yang lebih dari sekedar ucap rindu...

Agar aku dapat memiliki cintamu selamanya sebesar hasrat yang aku punya...

Aku Lebih Menyukai Malam

Senin, 20 Mei 2013

Rasanya sudah lama sekali aku tak berkaca di siang hari. Jika malam, wajahku begitu sempurna, tanpa titik ataupun garis. Entah memang ketebalan dempul atau memang karena malam tak seterang siang. Meski tampak buram dan remang-remang, tapi jujur aku lebih suka malam. Malam membuatku bebas. Bebas melayang, bebas bicara, bebas tersenyum bahkan tertawa, bebas berekspresi, bebas meraup rejeki. Hanya satu musuh bebuyutan, pamong praja yang suka memeras. Memeras uang dan tubuhku secara bergantian.

Siang sungguh menyilaukan, panasnya menggarang, suaranya memekak telinga, dan selalu berhasil membelengguku, terikat oleh pasung norma dan peradaban yang munafik. Sedangkan aku mana kenal moralitas-moralitas segala. Jika boleh meminta pada Tuhan, aku ingin kehidupan di bumi dua puluh jamnya malam dan sisanya siang. Tapi penghuni siang melarangku menyebut kata Tuhan, kata sakral itu menjadi haram jika keluar dari bibir sensualku. Kata mereka bibirku sudah dirancang hanya untuk merayu, mendesah, seperti menghisap nikotin. Tak tahukah mereka bahwa yang kurayu adalah suami mereka? Tak tahukah mereka bahwa yang membuatku mendesah adalah sentuhan suami mereka? Mungkin malah punya anak lelaki, ayah dan ayah mertua mereka.

Dibawah remang rembulan, aku berkaca pada manisnya hidup. Melupakan pahitnya siangku, melupakan tamparan seorang perempuan yang sempat mendarat di pipiku tadi siang. Perempuan gempal berkulit hitam yang mengaku suaminya sudah kepincut sama aku dan berniat menjadikanku istri ke duanya. Aku yang lemah karena sinar mentari tak mampu melawan, meski dengan ucapan. Hanya mengejek dalam hati, "Pantas saja suiamimu suka jajan, rupanya kaupun jarang berkaca di siang hari. Lihat saja tampangmu!"

Beberapa malam ini memang ada seorang lelaki yang begitu royal padaku. Bukan saja membayar tenagaku setelah tidur denganku, tapi membelikanku banyak barang. Mulai pakaian, kosmetik bahkan membayar kosanku untuk bulan depan. Bahkan ingin menikahiku. Berkali-kali, kujawab bahwa, "Aku hanya mau jadi pelacurmu dan bukan jadi bulan-bulanan istrimu."

Aku adalah milik umum, aku adalah pelacur bebas tanpa ikatan. Bebas meraup rejeki di malam hari, untuk melanjutkan hidup di siang hari, meski selalu dibelenggu dan diikat oleh pasung norma dan peradaban yang munafik.

Hidup, Cinta dan Kita

Jumat, 17 Mei 2013

hidup, cinta dan kita
Hari ini aku puisikan padamu tentang kita dan hidup...

Bahwa hidup butuh banyak keberanian dari kita...karena saling mencintai selalu memberi kita banyak kekuatan...

Ketahuilah...hidup tak berkehendak kita hanya mengulang apa yang sudah diberikan oleh kenangan...meski kenangan memberi kita banyak pelajaran hidup...

Hidup ingin kita selalu punya hal-hal baru...seperti senyummu yang menghangatkan hari-hariku...seperti ingatanku yang aku serahkan kepada ingatanmu...agar kita selalu saling mengingat...

Ketahui juga...jika hari ini kita sedang berjalan menuju cinta masa depan...itu berarti tak ada lagi jalan kembali ke cinta masa lalu...

Semoga...semua itu mengajarkan kita hidup yang tak mempan oleh jarak...perjalanan...dan...kemiskinan...

Untukmu yang Tercinta

Kamis, 16 Mei 2013

untukmu yang tercinta
Untukmu yang tercinta...
Aku selalu mendoakanmu dari sini...
Dalam riuh kesibukan hari-harimu...
Dari heningnya malam-malamku...

Untukmu yang tercinta...
Aku sebut selalu namamu dalam setiap percakapanku dengan Tuhan...
Dalam setiap sujud di sepertiga malam-malamku...
Pada Senin Kamis puasa-puasaku...

Untukmu yang tercinta...
Bahagialah dalam setiap langkahmu...
Bahagialah dan aku tersenyum...

Untukmu yang tercinta...
Selalu ada kita...
Di ribuan langkah menuju bahagia...
 
Copyright © 2013. DUNIA AGATOSSI - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger